Minggu, 20 Desember 2009

Salah Kaprah tentang Pemeliharaan kelinci

Kelinci Mudah Mati.

Ya. Sama seperti hewan lain, termasuk hewan bernama manusia. Cobalah anak yang masih menyusui dan butuh dekat dengan ibunya dipisahkan secara mendadak, tidak diberi susu, tidak diberi air, lalu dikasih makanan orang dewasa, Terus dibawa pergi jauh berdesak-desakan dalam suasana pengap dengan suhu yang berubah-ubah. Kelinci yang dikelola secara baik akan hidup lama antara 8-12 tahun bahkan lebih. Kelinci yang tidak terurus baik, bisa jadi hanya hidup 1-2 hari.

Memelihara Kelinci Itu Sulit.

Ya, Bagi yang sulit. Kalau pikiran sudah punya asumsi sulit, semua jadi sulit. Tergantung dari mana menilainya. Masing-masing ada kesulitan, masing-masing ada kemudahan. Di balik kemudahan selalu ada sisi yang sulit. Di balik kesulitan, pasti ada kemudahan.

Kelinci tak butuh air minum.

Ya minum apa dulu? Jangan bayangkan kelinci minum bir atau coca-cola deh. Mosok makhluk hidup enggak butuh air? Apa di sekolah SD enggak diajarkan atau karena tidak sekolah? Hayo. Kamu ketahuan…..ah.

Kelinci cukup air dari rumput.

Lho. Kok tahu kalau cukup? Emang kelinci bilang cukup ya? Tahunya kan dari bakul di pinggir jalan. Kamu ini orang sekolahan, lebih berpendidikan di banding bakul. Kok percaya saja sih. Rasional dong. Rumput segar itu kandungan airnya antara 70-80 persen. Dalam kondisi layu, hanya tersisa 15-20 persen. Kebutuhan air kelinci itu sama dengan manusia. Banyak kebutuhannya. 1) untuk melancarkan pencernaan. 2) Energi. 3) menetralisir bakteri dalam usus dan sekum. 4) Air adalah sumber energi yang tak bisa diganti oleh pakan lain. Apalagi dalam kondisi dehidrasi panas di perjalanan, berdesak-desakan dan situasi berubah-ubah. jangankan kelinci. manusia saja bisa stres dan bahkan mati kalau kekurangan air. Apalagi anak kelinci. Mending yang rasional dan empiris saja. kecukupan kelinci itu kalau berhenti minum. Berikan misal 1-2 gelas. kalau masih kurang berarti minta tambah lagi. Teorinya mudah, air putih kelinci minimal setengah gelas. Kalau manusia 8 gelas perhari. Ini minimal, maksudnya semakin banyak semakin baik. Gak ada deh dengan urusan kembung. Itu bukan sebab air, tapi sebab bakteri atau protozoa. Nanti kalau kelinci sudah merasa cukup pasti berhenti minum. Semakin sering minum semakin baik. Asal jangan minum racun saja lah…air puting. Mentah atau matang bisa!.

Kamis, 03 Desember 2009

Si Kecil Lucu menghasilkan Jutaan Rupiah


Di awali dengan hobi memelihara kelinci, berkembang menjadi usaha yang sangat menjanjikan. Usaha peternakan ini dimulai pada medio tahun 2007, dengan berawal dari 4 ekor kelinci yang dipelihara dengan kandang seadanya di halaman samping rumah. Kelinci mempunyai kelebihan dalam kecepatan beranak pinak. Dengan cepatnya beranak tadi ibu Nuning mulai kebingungan akan diapakan anakan yang telah besar. Setelah melihat pameran dan yakin kelinci tersebut dapat dijual, maka ibu Nuning mencoba untuk menjualnya. Ibu Nuning mencoba menjual kelinci di Raya Puncak. Tetapi sayang selama 3 hari berjualan tidak ada yang laku.
Pengalaman in tidak membuatnya berkecil hati. Waktupun berlalu, tanpa disadari pada saat berjualan di Raya Puncak , pedagang kelinci lainnya memperhatikan dan menanyakan alamatnya.
Mulai lah para pedagang kelinci berdatangan ke rumahnya untuk memesan kelinci. Maka kandang di samping rumahnya di perbesar dan sanggup memelihara 100 ekor.
Untuk permintaan tersebut ibu Nuning mendapatkan bantuan modal kerja sebesar Rp 60 juta dari PT Rekayasa Industri melalui UKM Center Fakultas Ekonomi UI. Modal kerja ini digunakan untuk membeli indukan, membeli mesin pembuat pakan dan membuat kandang baru.
Dengan semakin banyaknya kelinci yang dipelihara di samping rumahnya membuat beberapa masalah baru; pakan kelinci yang semakin banyak yang diperlukan, bau kelinci yang sangat menyengat, tenaga khusus untuk memeliharanya. Untuk mengatasi hal tersebut ibu Nuning membuat kandang baru di Cidokom 5 Kav 67 – Cisarua. Kandang ini cukup menampung 400 ekor local dan 500 ekor kelinci jenis unggul (Anggora, Rex America, White New Zealand, campuran, Benggala). Dan permintaan atas kelinci ini pun berkembang sebanyak 100 ekor setiap minggunya.
Dari pembuatan pakannya pun, setelah mendapatkan formula komposisi yang baik maka pakannya pun selain untuk konsumsi sendiri, dijual ke para penghobi kelinci. Kebutuhan pakan untuk dipakai sendiri sebesar 100 kg/hari dan yang dijual sebanyak 100 kg/minggu.
Perkembangan ini membuat ibu Nuning semakin berpikir kreatif menciptakan peluang usaha baru. Setelah mengikuti beberapa pelatihan dan bertemu beberapa pengusaha makanan, maka diputuskan rencana ke depan adalah Pengembangan bakso dan sosis dari daging kelinci dan pembuatan kompos. Sambil memperkuat peternakan dan pembuatan pakan kelinci.
Demikian perjalanan dari seorang hobi yang menjadi pengusaha ternak kelinci. Dan saat ini usaha yang dijalankan ibu Nuning ini beromset Rp 40 jt/bulannya. Dan untungnya sekitar Rp 20 jt/bulan dikatakan ibu Nuning sambil berbisik dan tertawa kecil.

Rabu, 02 Desember 2009

Sambal Sate Kelinci...


Sambal Sate
(Sambal Kacang)
Bahan:

* 50 gram kacang tanah goreng
* 3 buah cabe rawit atau sesuai dengan selera
* 1 cabe merah
* gula jawa secukupnya
* 75 cc air matang
* 3 sdm kecap manis
* 4 butir bawang merah, diiris tipis-tipis

Cara Membuat:

* Gerus kacang tanah goreng, cabe rawit dan cabe merah sampai halus.
* Bubuhkan sedikit gula jawa.
* Cairkan sambel dengan air matang lalu tuang kecap manis.
* Aduk sambel sampai rata.
* Siap untuk dihidangkan dengan Sate kelinci.

Sate Kelinci ... ehmm maknyuss


Resep Sate Kelinci
==============
{modifikasi}
Bahan:

* 1 daging kelinci
* 1 sdm minyak goreng
* tusuk sate

Bumbu yang dihaluskan:

* 5 butir bawang merah
* 2 siung bawang putih
* 1 sdt ketumbar
* 2 cm kunyit
* 1 sdt asem jawa
* garam secukupnya
* gula jawa secukupnya

Cara Membuat Sate:

* Pisahkan daging kelinci dari tulangnya.
* Potong sesuai selera. Biasanya 1x2x2 cm.
* Aduk potongan daging dengan minyak goreng dan bumbu yang sudah dihaluskan
lalu diamkan selama 15-30 menit supaya bumbu meresap.
* Kemudian, tusukan 3-4 potong daging pada setiap tusukan sate.
* Panggang sate di atas bara api sampai sate matang,
jangan lupa sate perlu dibolak-balik waktu memanggang.
* Sate siap dihidangkan dengan membubuhkan Sambel Sate diatasnya
lalu taburkan irisan bawang merah di atas Sambel Sate.
* Sate paling enak kalu dimakan sewaktu masih panas.